Gerakbenda akan muncul setelah terjadinya suatu gaya. Gerak tidak dapat terjadi tanpa adanya gaya. Semua jawaban benar. Jawaban: A. Gaya tidak berpengaruh apapun terhadap gerak benda. Dilansir dari Ensiklopedia, di bawah ini pernyataan yang tidak benar mengenai gaya dan gerak adalah gaya tidak berpengaruh apapun terhadap gerak benda. 1 Intensitas, yang tentunya berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan ketegangan gerak. 2. Aksen/tekanan yang muncul ketika gerakan tari dilakukan dengan cara tiba - tiba dan cenderung kontras dari gerakan lainnya. dan. 3. Kualitas yang berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga gerak dalam tari yang dilakukan. Gerakandasar kepala pada tari merak berikutnya disebut Gilek. Gilek yaitu gerakan dasar tari Merak yang dilakukan oleh penari dengan cara menggelengkan kepala ke kanan dan kiri. Gerakan Dasar Tangan. Gerakan dasar tangan dibagi menjadi beberapa jenis gerakan yaitu sebagai berikut: Ukel. Ukel merupakan gerakan dasar tari Merak pada bagian tangan. No Tahap Penjelasan; 1. Deskripsi Data: Tari Merak merupakan tarian kreasi baru dari daerah Pasundan, Jawa Barat. Tarian ini diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri, seorang koreografer tari Sunda pada tahun 1950-an, Pada acara perpisahan siswa kelas XII yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2015 di Aula SMA Negeri 1 Palu tari merak dipertunjukan oleh 4 orang siswa kelas XI. 17Februari 2022 04:06. Pernyataan yang benar tentang tari bertema adalah . * A.Tema pada tari adalah ide yang diwujudkan dalam bentuk judul tari dan diekspresikan melalui gerak B.Tari bertema dapat dijumpai pada tari berpasangan C.Tema tar tidak memerlukan aspek ekspresi penarinya D.Tari bercerita adalah nama lain dari tari bertema. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. kamelaad kamelaad Jawabannya B. Gerak tari mencakup ruang, waktu, tenaga, sedangkan elemen dasar tari adalah gerak gak jadi kak kak yg ikuti kk jawaban itu dibelakan Iklan Iklan putriayu2112 putriayu2112 tari mencakup ruang,waktu,tenaga,sedangkan elemen dasar pada tari adalah gerak Iklan Iklan Jakarta Mengenal tipe-macam gerak tari adalah kerap memiliki kredit dan berbeda dengan persuasi sehari-masa. Signifikansi seni tari secara umum adalah ekspresi jiwa dalam bentuk gerak dengan iringan tertentu. Menurut para ahli, aneh-aneh gerak tari adalah ritmis dan melodis. Barang apa saja aneh-aneh gerak tari tersebut? Macam-macam gerak tari yang wajib diketahui dan minimum dasar lebih kurang ada sembilan. Suka-suka varietas-spesies gerak tari salih, maknawi, singularis, berpasangan, kerumunan, dan aneka jenis gerak tari pola lantai. Semenjak sekian banyak neko-neko gerak tari ini cak semau yang memang dimaksudkan bagi nilai atau makna tertentu. Sebagian dari spesies-macam gerak tari suka-suka lagi nan hanya dimaksudkan untuk estetika saja, enggak ada nilai atau value tertentu. Berikut ulas akan halnya aneh-aneh gerak tari dan penjelasannya dari beragam sumber, Jumat 8/10/2021. Macam-Diversifikasi Gerak TariAneh-aneh Gerak Tari SelanjutnyaUnsur-Zarah Seni TariPernyataan Yang Benar Mengenai Gerak Tari Yaitu Gerakan Yang Macam-Diversifikasi Gerak Tari Cak regu misi budaya Al-Izhar Pondok Labu pentaskan catur ajojing tradisional Indonesia di Llagollen International Musical Eisteddfod di Inggris. Departemen Wisata/pool/ 1. Keberagaman-Macam Gerak Tari yang Murni Neko-neko gerak tari murni tujuannya semata untuk estetika saja atau memperindah tarian tanpa ada maksud melambangkan sesuatu. Ideal neko-neko gerak tari safi adalah kampanye mengarun-mutarkan pergelangan tungkai dan menghentakkan kaki tanpa tujuan tertentu, ataupun gerak mengumpar sandang ketika akhir tarian, dll. 2. Macam-Jenis Gerak Tari Maknawi Tipe-macam gerak tari maknawi ini berkebalikan dengan gerak tari tulen. Tipe-macam gerak tari murni tidak difungsikan secara estetika. Gerak tari salih ebih mengedepankan pamrih atau lambang tertentu dari sesuatu yang ingin disampaikan ke spektator tarian. Macam-macam gerak tari maknawi dicontohkan seperti internal tari merak dengan manuver melebarkan selendang serentak bergerak mengelilingi panggung menggambarkan penis merak. 3. Macam-macam Gerak Tari Tunggal Macam-macam gerak tari tunggal adalah tari yang dilakukan maka itu satu orang. Dalam gerak tari tunggal, penari harus lebih berani, berkeyakinan diri, dan menguasai gerak tari. Contoh macam-macam gerak tari tersendiri adalah tari gambir anom, tari koncar, tari argo sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong, dan tari kukilo. 4. Macam-Macam Gerak Tari Berpasangan Macam-macam gerak tari berpasangan adalah tari yang dilakukan dengan berdekatan, maskulin dengan perawan, lanang dengan lanang, perempuan dengan perempuan. Macam-macam gerak tari berpasangan, gerakan yang dominan belum tentu selevel, tetapi ubah melengkapi satu dengan lainnya atau gerak tarinya antagonistis. 5. Aneh-aneh Gerak Tari Gerombolan Macam-macam gerak tari kelompok adalah dilakukan dengan ramai-ramai atau dengan menggunakan banyak penayub. Lazimnya aneh-aneh gerak tari kelompok dilakukan maka dari itu tiga penandak atau makin. Gerakan tari kelompok tidak bisa mementingkan diri sendiri. Macam-macam gerak tari yang keramaian lebih mengedepankan kekompakan. Aneh-aneh Gerak Tari Selanjutnya Seorang penayub ambil bagian kerumahtanggaan Indonesia Goyang badan 2018 di Grand Indonesia, Jakarta, Minggu 11/11. Sebanyak 1500 penari menari sederum di Grand Indonesia dengan konsep penyimpulan tarian tradisional dan modern. Iqbal S. Nugroho 6. Neko-neko Gerak Tari Mengufuk Aneh-aneh gerak tari pola tegel horizontal ini memiliki lembaga barisan, dengan posisi penarinya berbaris dari kiri ke kanan, atau berderet dari kanan ke kiri. Acuan lantai horizontal ini mempunyai arti nan melambangkan antara ikatan khalayak satu dengan manusia nan lain. Beberapa disko tradisional dari Indonesia, yang memperalat aneh-aneh gerak tari pola lantai horizontal, yaitu tari Nyiru dari Sumatera Barat dan tari Saman berpangkal Aceh. 7. Neko-neko Gerak Tari Diagonal Macam-macam gerak tari pola lantai diagonal punya rang garis menyudut ke kanan atau ke kiri, nan dilakukan oleh para penari, agar joget terbantah kian kokoh dan kuat. Pola lantai yang satu ini bisa membuat penari menjadi bertambah luhur, saat melagukan suatu tarian. Ajojing tradisional yang menggunakan macam-varietas gerak tari teoretis lantai ini, yaitu tari Kata sambutan dari Jambi, tari Gending Sriwijaya pecah Sumatera Kidul, dan tari Pendet berpangkal Bali. 8. Macam-Macam Gerak Tari Vertikal Aneh-aneh gerak tari pola ubin vertikal memiliki contoh harfiah memanjang. Memiliki fungsi membentuk formasi lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Eksemplar ini dilakukan maka itu tukang tari lebih semenjak suatu anak adam. Pola lantai vertikal ini digunakan daat tukang tari menarikan joget klasik, karena diversifikasi-macam gerak tari teoretis lantai yang satu ini melambangkan antara kombinasi makhluk dengan Tuhannya. Sehingga ideal tegel ini punya kurnia magis, nan kuat dan mendalam. Tarian tradasional Indonesia yang memperalat macam-macam gerak tari model tegel ini adalah tari Serimpi dari Jawa Tengah, tari Yospan dari Papua, tari Pasambahan dari Sumatera Barat dan tari Baris Cengkedan dari Bali. 9. Varietas-Macam Gerak Tari Membusar Keberagaman-varietas gerak tari transendental garis lantai yang buncit ialah pola lantai membusur, yang terdiri berasal bilang jenis bentuk pola lantai, yaitu garis limbung, biji delapan, leter U dan cembung ular ari. Pola tegel lengkung ini bisa membuat ajojing tradisional menjadi kian mulia. Tarian tradisional banyak yang menunggangi neko-neko gerak tari sempurna keramik jenis membusar, seperti tari Ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara, tari piring dari Sumatera Barat dan tari Randai dari Sumatera Barat. Unsur-Zarah Seni Tari Anggota Pemudi Pelestari Budaya Indonesia menari Bali dalam Fashion Show Virtual di Jakarta, Sabtu 21/11/2020. Acara ini bertemakan BalikemBali berniat eksplorasi yakni mengangkat lagi minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menyekar ke Bali. Fanani 1. Wiraga Unsur dalam seni tari yang permulaan adalah jasmani ataupun disebut wiraga. Zarah yang pertama ini memiliki artian, bahwa penari wajib membentangkan gerakan badan pada posisi duduk maupun berdiri. Wiraga di rebut berasal Bahasa Jawa yang artinya yakni raga, dan dikenal sebagai gerakan tari. Pada ketika menari, para penayub harus menonjolkan seluruh aksi tubuh yang ritmis, dinamis dan estetis. Seni tari memiliki gerak murni yang tariannya tidak n kepunyaan maksud tertentu. Dan memiliki gerak maknawi yang gerakannya memiliki harapan dan maksud tertentu. Setiap manuver nan dibawakan bedaya, memiliki makna tertentu dan dapat ditebak oleh penonton atau penikmat tari. Contohnya pada saat penari mengacau pergelangan tangan, artinya peronggeng tersebut menunjukkan keluwesan. Sementara itu aksi berdecak pinggang yang dilakukan peronggeng laki-laki, n kepunyaan kemujaraban wibawa atau supremsi. 2. Wirama Seni tari kembali memiliki unsur irama, nan artinya setiap gerakan tari harus berperangai ritmis sesuai dengan alunan irama nan mengiringinya. Irama atau irama nan digunakan intern seni tari, biasanya berasal terbit rekaman lagu ataupun serentak berusul alat musik yang dibawakan oleh pemusik. Sekadar di dalam beberapa tarian, gerakan tari bisa dilakukan dengan mengikuti nada dari tepukan tangan, hentakan suku, hitungan atau nyanyian yang dibawakan penandak. Musik maupun irama nan suka-suka privat unsur seni tari, bisa membentuk suasana menjadi kian usia, harmonis dan sesuai dengan makna dansa tersebut. 3. Wirasa Zarah seni tari yang selanjutnya yaitu wirasa atau rasa, yang memiliki arti bahwa tarian tersebut bisa mengutarakan sebuah pesan perasaan, berpunca setiap gerakan yang dibawakan oleh bedaya. Pesan perasaan ini akan tersampaikan berasal ekspresi yang dibawakan oleh penandak. Bagi seorang penari, spiritualisasi dan ekspresi tampang momen menari sangatlah signifikan. Jikalau seorang tukang tari mendapatkan karakter seumpama perempuan, maka ia harus menari dengan gerakan lemah gemulai, dan mimik wajah yang ramah. Unsur wirasa ini lagi harus menyatu dengan irama yang dibawakan bilamana meronggeng. Contohnya lega saat iramanya dayuh, penandak juga harus memasang wajah yang tersentuh perasaan, agar pesan dari dansa tersebut tersampaikan pada penikmat seni tari. Pelecok suatu ciri nan mengecualikan individu umur dengan benda alam merupakan makhluk hidup bisa bergerak. Bahkan tanaman dan pohon nan tertentang bungkam belaka sebetulnya bergerak dengan cara tumbuh dan umumnya mengikuti arah syamsu. Oleh karena itu, makhluk hidup setiap hari mengamalkan gerak. Gerak adalah ciri utama dari semangat, dan kampanye nan dilakukan oleh makhluk semangat mengisi pangsa dan waktu. Detik makhluk semangat mengalir, maka ia akan memerlukan tenaga. Maka dari itu sebab itulah, ruang, waktu, dan tenaga enggak dapat dipisahkan berusul gerak, tercatat gerak tari. Konotasi Unsur Gerak Tari Ruang, perian, dan tenaga pada gerak tari merupakan beberapa elemen gerak tari. Zarah gerak tari adalah berbagai elemen atau eceran terkecil yang membangun gerak tari. Zarah bawah tari sebetulnya sesederhana gerak saja. Saja, seperti yang sudah lalu dipaparkan di atas, di n domestik gerak akan selalu mencakup ruang, waktu, dan tenaga. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing elemen gerak tari. Pangsa Privat gerak tari terdapat dua jenis ruang, yakni ruang pribadi, dan ruang publik. Kalau kita melakukan kampanye di gelanggang sonder berdiri, berarti kita melakukan gerak di ruang pribadi. Sementara itu, seandainya kita bergerak berpindah tempat, maka kita mengamalkan gerak di ruang masyarakat. Gerak di privat ruang boleh dilakukan seorang, berkembar, dan bergerombol. Mengenali dan mengetahui ruang tari sangatlah terdepan dalam gerak tari, karena akan sangat berkaitan dengan koreografi atau gerak tari yang dilakukan. Apakah setiap bedaya melakukan gerakan nan berbeda kemudian saling berganti ruang, alias apakah setiap penari akan goyang badan dengan gerakan nan berbeda di ruang masing-masing?. Harmonisasi untuk saling berpindah mengisi dan bertukar pangsa banyak diaplikasikan pada berbagai gerakan Taian tradisional maupun kontemporer. Perian Setiap gerak tari yang dilakukan membutuhkan dan menggunakan masa, baik gerak estetis maupun gerak fungsional. Gerak estetis adalah gerakan yang dilakukan untuk menampilkan satu keindahan. Temporer itu, Gerak fungsional yang dimaksud contohnya yaitu seperti bepergian berpokok belakang ajang memusat ke panggung pasti membutuhkan perian. Jika jarak yang ditempuh erat maka tahun yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan jarak jauh. Jika jarak jauh ingin sama cepatnya dengan jarak dekat tiba di gelanggang, maka gerak yang dilakukan haruslah n kepunyaan kelajuan dua atau tiga kali berasal jarak dekat. Perbedaan cepat maupun lambat gerak tari sangat gandeng dengan tempo. Tempo adalah cepat atau lambat gerak yang dilakukan Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 69. Fungsi tempo plong gerak tari adalah bikin memberikan kesan dinamis sehingga dansa nikmat untuk dinikmati. Tempo lagi dapat diatur bakal menerimakan dampak yang diinginkan. Contohnya, tempo cepat akan menyerahkan ekspresi roh, polos, dan dinamis, sementara itu tempo lambat akan menerimakan kesan anggun, emosional, maupun pun dayuh. Tenaga Saat kita sebagai khalayak roh melakukan gerak, tentu memerlukan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari menghampari; keseriusan, nan berkaitan dengan kuantitas tenaga intern dansa yang menghasilkan tingkat keruncingan gerak; aksen/tekanan, muncul ketika gerakan dilakukan secara tahu-tahu dan kontras; kualitas, berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga. Jika gerak yang dilakukan n kepunyaan kebulatan hati tinggi tentu doang memerlukan tenaga nan kuat dan disebut gerak tari berkapasitas lestari. Sebaliknya, gerak dengan intensitas cacat memerlukan tenaga nan lunglai maupun cacat, dan disebut gerak tari bertenaga lemah. Terdapat bilang macam tari nan akan menggotong dan menghalangi beban badan rekannya sebagai halnya sreg buram di asal ini. Saat gerakan tersebut dilakukan, tentunya tenaga yang digunakan oleh penandak untuk membantut rekannya akan bertambah besar dibandingkan dengan operasi biasa. Kekuatan tenaga menghalangi rekan tarinya tertumpu pada kedua kaki. Tenaga yang dikeluarkan maka itu kedua penari nan menyangga rekannya akan semakin besar jika berjalan berpindah pecah satu ruang ke ruang yang lain. Bandingkan tari yang mengharuskan untuk menyergap seseorang di atasnya, dengan pose gerak pada penari balet di bawah ini. Tenaga yang dikeluarkan mungkin tidak sebanyak itu, tetapi kaki terhalang di lantai dengan sedikit jinjit akan membentuk jari kakinya membebaskan tenaga lebih. Sementara itu gerak tari tradisi Papua punya ciri gerakan kaki nan cepat dan ritmis, sehingga kelebihan tenaga banyak pada kaki. Gerak tari yang tertumpu sreg suku tersebut dipengaruhi oleh kondisi geografis nan didominasi pegunungan. Umur masyarakat di kawasan pegunungan memerlukan kaki lestari untuk dapat menaiki dan menuruni bukit. Spirit sosial sedemikian itu berpengaruh sekali lagi terhadap karya seni tari. Dapat disimpulkan bahwa tenaga sangat berlaku penting plong tari. Mengontrol tenaga sedemikian rupa boleh menghasilkan berbagai operasi tari yang dinamis. Kesalahan dalam mengeluarkan tenaga berpotensi membuat propaganda terlalu kaku atau sesak rengsa. Konservasi tenaga yang baik juga dibutuhkan sebaiknya penari tak lemas dan kehilangan tenaga momen meronggeng. Pengolahan Ruang, Perian, dan Tenaga Sesuai Iringan Selepas mengetahui berbagai unsur ataupun elemen gerak tari di atas, lebih jauh kita juga harus mampu melakukan perebusan ulas, waktu, dan tenaga sesuai iringan dengan baik. Bagan penyajian tari boleh berupa tari distingtif, ta ri berpasangan, dan tari berkelompok. Oleh karena itu, pengolahan lengkap tegel sreg setiap bentuk penyajian tari tentu akan berbeda. Tari tunggal pengolahan pola lantai dilakukan secara individu, pada tari mepet pengolahan lantai dilakukan berdua dan sreg tari kerubungan dilakukan memerlukan kerja sama. Sparing Meragakan Gerak Tari Ruang, tahun, dan tenaga pada gerak tari yaitu suatu kesatuan utuh. Sehingga saat seseorang berbuat gerak tari, penting ia mutakadim mewujudkan pangsa, memerlukan perian serta memerlukan tenaga. Seorang penari harus kreatif ki menggarap pangsa, waktu dan tenaga sehingga gerak nan dilakukan tampak dinamis. Penggarapan unsur gerak tersebut berbeda pada tari tunggal dan tari berkembar, demikian pula pada tari bergerombol. Pada tari singularis kemampuan individu bertambah menonjol, sedangkan pada tari berpasangan dibutuhkan kemampuan saling mengisi gerak, dan plong tari keramaian dibutuhkan kesetiakawanan dan kooperasi yang baik antarindividu. Karakteristik Gerak di internal Urat kayu, Musim, dan Tenaga Pengolahan ira, waktu, dan tenaga plong gerak tari berkaitan dengan beberapa karakteristik tertentu. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 83 karakteristik gerak di dalam pangsa, tahun, dan tenaga antara lain Menggunakan awak manusia sebagai instrumen dan gerak ibarat mediumnya; Tersapu dengan ruang, tenaga, waktu, dan aliran; Tersapu dengan ritme; Mempunyai bentuk dan tendensi; Alat komunikasi non verbal; Menelanjangi emosi atau perasaan dan pikiran manusia; Terkait dengan budaya. etika seseorang melakukan gerak ketujuh peristiwa tersebut muncul secara bersamaan. Hal ini juga yang menunjukkan pentingnya mengolah gerak tari yang mampu menjadi bahasa komunikasi nonverbal, sehingga mempunyai makna dan menyampaikan pesan tertentu pada saat diragakan. Lalu bagaimana semoga kita berpunya meragakan tari nan baik serta n kepunyaan karakteristik yang tepat kemustajaban dengan tujuan pecah gerakan? Tentunya menguasai materi ruang, waktu, dan tenaga pada gerak tari adalah salah suatu jawabannya. Mengatasi konsep elemen gerak tari tersebut ialah satu keharusan hendaknya kita semakin peka terhadap setiap elemen pembentuk tari. Namun, pada risikonya gerak tari merupakan suatu kegiatan praktis, maupun sesuatu yang dilakukan. Oleh karena itu, jam terbang kerumahtanggaan melakukannya ataupun les yakni jawaban utama sekiranya kita ingin bernas meragakan tari nan baik serta sesuai dengan karakteristik nan diinginkan. Di bawah ini adalah bineka ragam gerak tari nan dapat dilakukan untuk berlatih, baik secara individu, rapat atau berkelompok. Berlatih Meragakan Gerak Tari Individu Berikut adalah perbuatan gerak tari yang dapat digunakan untuk belajar mengolah ira, waktu, dan tenaga plong tari manusia. Membiasakan Meragakan Gerak Tari Berpasangan Di bawah ini ialah beberapa polah gerak tari yang boleh digunakan cak bagi berlatih mematangkan ruang, waktu, dan tenaga lega tari berpasangan. Sparing Meragakan Gerak Tari secara Berkelompok Berikut ini adalah beberapa ragam gerak tari yang bisa digunakan lakukan berlatih mengolah ulas, periode, dan tenaga pada tari secara berkelompok yang dapat dilakukan oleh empat bani adam atau lebih. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya VII. Jakarta Gerendel Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Tari Saman Adalah tarian Suku Gayo yang didirikan dan di kembangkan oleh ulama asal Aceh Tenggara SYEKH SAMAN , Tari Saman ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat & acara keluarga maupun pemerintah, Tari saman masuk daftar warisan dunia tak benda yang di resmikan oleh UNESCO di Bali pada tanggal 24 November 2011. Pertunjukan tari Saman di sekitar candi Borobudur. Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan atau dakwah. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat keketar atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan berkesinambungan, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara grup tamu dengan grup sepangkalan dua grup. Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu syair yang disajikan oleh pihak lawan. Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Syekh, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Tarian Saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman, yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, Syekh Saman mempelajari tarian Melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya .Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tari Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring semua gerak ini menggunakan bahasa Bahasa Gayo. Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, dalam perkembangan pada era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syekh. Selain mengatur gerakan para penari, syekh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman, yaitu ganit. Tari Saman di Lokop pada zaman Hindia Belanda Tari Saman di Lokop pada zaman Hindia Belanda Tari Saman di Kota Bukittinggi Tari Saman dengan penari. Tari Saman di TMII Murid SMP melakukan pertunjukan tari Saman Tari Didong Tari Likok Pulo Tari Rapa’i Geleng Tari Rateb Meuseukat Tari Ratoh Duek Tari Seudati Tari Ula-ula Lembing Tari Bines Wikimedia Commons memiliki media mengenai Saman dance . Video di YouTube Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah lingkaran. Posisi ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, dipergunakan untuk tangan kiri dan kanan. Ngleledhek. Gerakan penari ledhek yang kurang lebih maksudnya memikat hati, tujuannya agar penonton, lebih-lebih yang akan ngibing lihat ngibing menjadi tertarik padanya. Ngoyog. Menggerakkan seluruh tubuh jika samping kiri atau kanan tanpa mengangkat kaki pada tari puteri dan putera gaya Yogyakarta. Ngoyog bali jinjit. Menggerakan seluruh tubuh kesamping kanan tanpa mengangkat kaki lihat ngoyog, kemudian kembali bali dengan gerak berjengket diatas ujung kaki jinjit ke posisi semula. Gerak ini hanya terdapat pada tari putera halus dan rendah hati lihat alus impur gaya Yogyakarta untuk peranan-peranan seperti Arjuna, Rama, Laksmana, dll. Ngoyog cethik. Menggerakkan pinggul kesamping kiri atau kanan pada tari gaya Yogyakarata. Ngregem . Gerak menggenggam sampur pada tari puteri gaya Yogyakarta. Gerak ini dilakukan pada waktu persiapan akan melakukan gerak panggel lihat panggel dana hanya dilakukan dengan tangan kanan. Ngruji. Posisi tangan kanan dengan meluruskan keempat jari-jari  keatas, sedangkan ibu jari ditekuk ke arah telapak tangan. Posisi tangan ini terdapat pada tari gaya Yogyakarta, lazimnya dipergunakan untuk tangan sebelah kiri. Ngundhuh sekar. Ragam gerak kedua belah tangan dengan posisi salah satu tangan berada didekat telinga, sedangkan tangan yang lain mengarah diagonal ke bawah, menirukan gerak sedang memetik ngundhuh bunga sekar pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta. Gerak ini dipakai pada tari bedhaya, srimpi dan enjeran. Ngunus. Gerak menarik ngunus kaki yang baru saja diletakkan pada tari putera halus dan gaya Yogyakarta. Ngunus racik. Gerak menarik ngunus tangan yang dilakukan dua kali racik pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta. Gerak ini merupakan gerak penghubung bagi frase yang agak panjang, yang dilakukan bila akan berganti ke frase yang alian. Setelah gerak ngunus racik disusul dengan gerak sabetan lihat sabetan sebagai permulaan frase berikutnya.   Nibake. Bahasa jawa ngoko rendah untuk ndhawahken lihat ndhawahken. Nimblis . Dengan seluruh tubuh dan segenap kekuatan mencoba mengenai lawan. Ningsetkan peningset. Ragam gerak tangan kiri dan tangan menggambarkan penari sedang mengencangkan ningset-ken sabuk peningset pada tari Klana, dan sering pula pada bagian enjeran lihat enjeran dalam tari perang. Njimpit. Memegang tepi sampur dengan ibu jari dan jari tengah dalam bentuk posisi tangan ngithing lihat ngithing untuk tari gaya Yogyakarta. Nyamber. Melakukan gerak terbang lihat samberan pada tari gaya Yogyakarta. Nyamplak. Gerak memukul dengan sampur atau selendang yang banyak digunakan pada tari perang puteri atau putera halus gaya Yogyakarata. Nyangkol udhet. Mencangkolkan udhet atau sampur lihat udhet pada siku untuk tari puteri gaya Yogyakarta. Nyaraki. Bila raja berkenan naik kuda dalam suatu upacara, maka para petugas yang menyiapkan kuda gamel membersihkan mulut kuda dengan air, maju mendekat dan mundur setelah selesai tugas dengan jalan menari. Nyathok. Menggerakkan sampur atau selendang dengan melemparkan ke atas tetapi tidak dilepaskan melainkan ditangkap kembali dengan ujung jari-jari tangan hingga sampur tersebut menutupi tangan, untuk tari gaya Yogyakarta. Nyebrak. Cara mencabut keris warangka, tetapi belum sampai keluar semua dari warangkanya. Nyempurit. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari dengan ujung telunjuk, jari tengah dan jari manis ditekuk ke bawah, kelingking ditekuk ke atas hingga bentuk posisi ini memyerupai kepala seekor burung. Posisi tangan ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, lazimnya dipergunakan untuk tangan sebelah kanan. Nyirig . Melakukan gerak sirig lihat sirig. Nylekenthing . Posisi jari-jari kaki yang ditekuk ke atas yang merupakan posisi yang selalu harus dilakukan bagian kaki yang menapak pada tari gaya Yogyakarta. Nyothe . Cara memakai keris setelah dimasukkan atau diselipkan pada sabuk yang sebenarnya berada dibagian warangka yang disebut branggah maupun gayaman lihat branggah dan gayaman agak ditarik kesamping, sehingga terletak dibagian samping badan, seolah-olah seperti dijapit dengan tangan atau lengan. Obah lambung. Gerak lambung atau toreo bagian bawah kesamping kiri kanan pada tari gaya Yogyakarta. Ombak banyu. Gerak peralihan yang terdapat pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta. Ombak berarti ‘ombak’ banyu, banyu berarti ‘air’. Gerak ini bernama ombak banyu karena pada waktu menggerakkan badan ke kiri dan ke kanan selalu didahului dengan gerak ke atas seperti gerak ombak air. Gerak ini dipakai pada tari Lawung dan adegan-adegan penghadapan pada drama tari. Ombak banyu wirama rangkep . Gerak ombak banyu lihat ombak banyu yang dilakukan dengan irama rangkap rangkep  yaitu dua kali lebih lambat dari ombak banyu biasa. Gerak ini dipakai pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta seperti tari Lawung dan adegan-adegan penghadapan pada drama tari.   Ongkek. 1. Gerakkan seluruh lengan sampai bahu kiri atau kanan ke depan, kemudian ke belakang pada tari gaya Yogyakarta; 2. Buluh bambu yang diberi dua buah kaki, sebagai pemikul gamelan barangan lihat barangan. Ora mingkih. Yakin pada diri sendiri dan pantang mundur, merupakan dasar keempat dari dasar estetik tari Jawa gaya Yogyakarta yang disebut Joged Mataram lihat Joged Mataram. Ora berarti ‘tidak’ mingkuh berarti ‘bergerak’. Seorang penari harus merasa yakin atas penampilan dirinya di atas pentas dan tidak akan merasa terganggu oleh sesuatu apapun. Misalnya kakinya menginjak sesuatu hingga merasa sakit, ia tidak boleh menunjukkan rasa sakit itu dsb. Atau, meskipun seorang penari lupa akan sesuatu bagian dari gerak tari yang harus dibawakan, ia tidak boleh berhenti dan mengingat-ingat yang terlupa, tetapi ia harus terus menari dengan penuh keyakinan. Pacak gulu. Gerak kepala pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta. Pacak berarti ‘hiasan’; dan gulu berarti ‘leher’. Disebut demikian karena gerak kepala ini sebenarnya merupakan akibat dari gerak leher. Pacak gulu jiling . Gerak kepala lihat pacak gulu dengan meliuk-liuk ke atas jiling. Pandengan. Pandangan mata yang jaraknya berdasar pandangan mata ke titik lantai pada tari gaya Yogyakarta. Jarak ini berbeda-beda antara tipe tari yang satu dengan tipe tari yang lain. Pandangan mata tari puteri dan putera halus adalah kira-kira lima kali tinggi badan penari. Hanya pada tari perang pandangan penari ditujukan ke kepala musuhnya. Panggel. Gerak kaki pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta lihat panggel. Kaki kanan menapak penuh, sedangkan kaki kiri menapak sambil berjengket dengan tekanan yang lembut. Untuk tari puteri dan putera halus ada dua panggel, yaitu panggel kiri dan panggel kanan. Panggel kiwa. Gerak kaki pada tari putera dan puteri halus gaya Yogyakarta lihat panggel. Kaki kanan menapak penuh, sedangkan kaki kiri menapak sambil berjengket dengan tekanan lembut.     Panggel ngregem. Gerak panggel lihat panggel dengan dibarengi oleh gerak ngregem menggenggam sampur pada tari puteri gaya Yogyakarta. Panggel tengen . Gerak kaki pada tari puteri dan putera halus gaya Yogyakarta lihat panggel, kaki kiri menapak penuh, sedangkan kaki kanan menapak sambil berjengket dengan tekanan lembut. Pangkat ndhawah. Transisi dari gendhing lihat gendhing ke bagian ndhawah. Pangkat minggah . Transisi dari gendhing lihat gendhing ke bagian minggah. Pangkon. Tempat meletakkan bilahan jenis saron yang dibuat dari kayu yang bentuknya mirip koyak dengan bagian kanan kiri terdapat hiasan mirip gelung, pada bagian tengah terdapat semacam lubang berbentuk empat persegi panjang sebagai resonator. Pangkon ini mempunyai alas kaki, dan yang bagus dibuat dari kayu nangka. Pangrawit .  Sama dengan pradangga lihat pradangga. Pasemon.  Ekspresi muka pada tari gaya Yogyakarta yang meskipun tidak bebas, tetapi harus cocok dengan peranan yang dibawakan. Pasu.   Bagian tepi rai lihat rai yang melengkung menghubungkan bagian rai dan bau pada jenis pencon. Patalon. Rangkaian beberapa untuk gendhing yang dibunyikan sebelum pertunjukkan wayang dimulai. Untuk wayang di daerah Surakarta menggunakan rangakaian  gendhing Patalon dimulai dari gendhing Cucurbawuk diteruskan Pareanom kemudian diteruskan lagi ladrang Srikaton dan Ketawang Sukmailang, Ayak-ayakan, Srepegan dan diakhiri dengan Sampak, semuanya pathet Manyura. Susunan tersebut untuk wayang kulit purwa. Patapukan. Lihat wayang topeng.     Pendhapan. Berjalan dengan lutut ditekuk, dan pada waktu badan digerakkan kedepan kaki berjengket. Gerak berjalan ini terdapat pada tari putera halus dan gagah gaya Yogyakarta, dipakai untuk gerak merayu pada tari percintaan. Perang . Gerak perang, baik dengan menggunakan senjata atau tidak pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta. Perangan . Gerak perangan atau bagian perang dari komposisi tari perang gaya Yogyakarta. Perangan merupakan bagian ketiga dari komposisi tari perang yang utuh yang terdiri dari empat bagian, yaitu maju gendhing, enjeran, perangan, dan mundur gendhing. Perang brubuh. Perang terakhir dalam suatu lakon wayang wong, untuk menentukan siapa yang menang. Perang gendhing. Gerak tari yang menggambarkan peperangan, namun gerak-gerak tersebut masih terikat oleh irama gamelan, seperti misalnya pada irama kethuk, kempul, kenong, gong. Perang irama .  Perang berirama pada tari gaya Yogyakarta, misalnya perang pada Srimpi, Lawung, dan juga pada beksan-beksan perang lainnya lihat perang gendhing. Perang jengkeng. Gerak perang yang dilakukan dengan posisi jengkeng atau jongkok pada tari putera gagah gaya Yogyakarta. Perang kembang. Perang didalam wayang wong lihat wayang wong, antara raksasa Cakil dan kawan-kawannya raksasas yang lain melawan seorang ksatria, di mana dalam perang ini perang penuh dengan variasi yang bermacam-macam dengan mementingkan keindahan gerak. Perang mandras. Gerak tari gaya Surakarta untuk menggambarkan perang, dengan iranagan srepekan lihat srepegan, dengan gerak yang masih terikat oleh irama kendhang yang mempunyai pola-pola tertentu. Apabila akan mengakhiri suatu pola tersebut akan jelas terdengar kendhang memainkannya dan pertanda akan gong pada akhir pola tersebut.       Perang ruket .  Gerak tari yang menggambarkan perang dan tidak terikat oleh irama dari gamelan, sehingga langsung pada gerak-gerak perang yang mengutamakan kelincahan, ketrampilan, dan semangat..

pernyataan yang benar mengenai gerak tari yaitu gerakan yang