PSIKOLOGIPENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS Oleh Kelompok 1 (Nurul Aziz, Nurdianti, Siti Nurul Janah, Siti Yuliani, Maya Nartia Ningsih) A. Pendahuluan segala amal perbuatannya untuk mencari keridhaan Pendidikan adalah usaha sadar dan Allah SWT. Dengan demikian, hakikat cita-cita terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan I LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN. Dalam pembahasan landasan filosofis pendidikan terdapat berbagai aliran filsafat pendidikan, antara lain Materialisme, LandasanPembelajaran Tematik, Landasan Filosofis, Landasan Psikologis, Landasan Yuridis, PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006, PP No. 19 Pasal 6, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Aliran progresivisme, UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. PentingnyaPsikologi Pendidikan Bagi Guru. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa psikologi pendidikan wajib dipahami oleh setiap guru, maka perlu penjelasan lebih rinci tentang alas an mengapa guru harus memahami psikologi pendidikan. Berikut dijelaskan beberapa alas an seorang guru harus memahami psikologi pendidikan dan merupakan suatu hal Golongankedua berpendapat bahwa netralitas ilmu terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada metafisik keilmuan, sedangkan dalam penggunaannya haruslah berlandaskan nilai-nilai moral, sebagai ukuran kepatutannya. D. Hubungan Antara Landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Dalam Filsafat Ilmu. Vay Tiền Nhanh Ggads. Konsep dasar ilmu psikologi pendidikan memberi pemahaman tentang anak sebagai pelajar, bagaimana anak belajar, bagaimana guru memotivasi anak belajar dan bagaimana guru mengevaluasi hasil mempelajari ilmu psikologi dalam pendidikan adalah untuk memahami dan meningkatkan proses belajar dan dapat disimpulkan dengan memahami teori dan ilmu psikologi, pendidik akan memahami perannya yang sesungguhnya yaitu membuat peserta didik mau dan tahu bagaimana cara artikel ini, akan mengulas soal konsep dasar psikologi pendidikan yang terdiri dari definisi dan pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli, sejarah, teori, ruang lingkup, dan manfaat dimana materi tersebut berguna sebagai penguatan dalam pemahaman konsep psikologi untuk pengajar dan siswa/ berasal dari bahasa Yunani yaitu “psyche” psukhe yang maknanya “berdarah panas” yang berarti Hidup, jiwa, hantu dan Logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu kejiwaan, prilaku dan tingkah laku Ensiklopedia Nasional Indonesia 1991, pengertian psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang yang tidak dapat dilihat secara pengertian psikologi menurut ahli psikologi asal Indonesia, Muhibbin Syah pada tahun 2001, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan. Sejarah Psikologi Pendidikan 1. Democritus 2. Plato dan Aristoteles 3. Johan Amos Comenius 4. Jean Jaques Rousseau 5. William James Pengertian Psikologi Pendidikan Menurut Para Ahli 1. Wherington 1978 2. Sumadi Suryabrata 1984 3. Elliot 1999 4. Anita Woolfolk Hoy 2007 5. Santrock 2007 Pengertian Psikologi Pendidikan Secara Umum Konsep Dasar Psikologi Pendidikan Teori Psikologi Pendidikan 1. Teori Behavioristik Behaviorisme 2. Teori Kognitif Bruner 3. Teori Humanisme Carl R. Roger 4. Teori Konstruktivisme Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan Manfaat Psikologi Pendidikan Kesimpulan Sejarah Psikologi PendidikanBeberapa ahli ilmu psikologi yang menerangkan bagaimana proses sejarah ilmu psikologi pendidikan tercipta, diantaranya ialah sebagai berikut1. DemocritusPada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh, ahli psikologi pendidikan yang bernama Democritus menulis tentang manfaat-manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh lingkungan rumah pada keberhasilan belajar individu Watson, 1961.2. Plato dan AristotelesPada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles berdiskusi mengenai berbagai topik ilmu psikologi pendidikan, diantaranya yaituJenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan-perbedaan peserta jasmani dan pengembangan keterampilan karakter yang dan keterbatasan-keterbatasan pendidikan dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada perkembangan antara guru dengan dan metoda aktivitas dan terlepas dari Johan Amos ComeniusSeorang ahli psikologi yang berasal dari Ceko yang lahir pada tahun 1592 masehi dan wafat pada tahun 1671 masehi, menjelaskan bahwa ilmu psikologi pendidikan memiliki topik dan tujuan sebagai berikutAnak jangan dianggap sebagai miniatur orang hendaknya dapat menarik perhatian anak, lakukanlah dengan menggunakan alat peraga sehingga anak dapat mengamati, mengalami, dan Jean Jaques RousseauSeorang pemikir sekaligus ahli ilmu psikologi pendidikan dunia asal Perancis yang lahir pada tahun 1712 masehi dan wafat pada tahun 1778 masehi menerangkan bahwa ilmu psikologi dalam pendidikan memiliki tujuan penting, diantaranya yaituSegalanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan tangan orang tua/orang dewasa terhadap perkembangan anak dapat menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan dengan pendidik hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang kejiwaan peserta William JamesSeorang ahli ilmu psikologi pendidikan dunia asal New York yang lahir pada tahun 1842 dan wafat pada tahun 1910. Pada tahun 1890, William James menerbitkan buku pertamanya yang berjudul “Principles of Psychology”. Kemudian dia memberikan kuliah yang bertajuk “talk to teacher”.Dalam diskusinya dia membahas mengenai aplikasi psikologi pendidikan untuk mendidik anak, dia menekankan pentingnya mempelajari proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan yang terkandung didalam banyak aspek dan teori ilmu psikologi pada merekomendasikan mengajar pada titik yang lebih tinggi diatas pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran psikologi pendidikan menurut para ahli1. Wherington 1978Menurut Wherington 1978, menerangkan bahwa psikologi pendidikan berfungsi sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan Sumadi Suryabrata 1984Menurut Sumadi Suryabrata 1984, menjelaskan bahwa psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi Elliot 1999Menurut Elliot 1999, menuturkan bahwa psikologi pendidikan adalah penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia Anita Woolfolk Hoy 2007Menurut Anita Woolfolk Hoy 2007, definisi psikologi pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada proses belajar dan pembelajaran, menerapkan metode dan teori psikologi dan menjadikannya menjadi teori secara Santrock 2007Sedangkan menurut ahli psikologi Santrock 2007, pengertian dan definisi psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan apa yang dimaksud psikologi dengan psikologi pendidikan secara umum? diatas tadi adalah sederet penjelasan definisi ilmu psikologi dalam pendidikan menurut para Psikologi Pendidikan Secara UmumSehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum, pengertian psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang karakteristik individu dalam dan fungsi psikologi pendidikan secara umum adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan metode untuk mempelajari proses belajar mengajar pada situasi keseharian yang sesuai dengan tingkat usia dalam lingkungan Dasar Psikologi PendidikanPada hakikatnya Pendidikan adalah proses pembentukan peserta didik. Agar pembentukan tersebut efektif dan berhasil maka pendidik harus memiliki kualifikasi atau kecakapan dalam Psikologi dasar psikologi dalam pendidikan pada umumnya merupakan sub-disiplin psikologi yang menyelidiki masalah-masalah psikologis dalam pendidikan yang kemudian di rumuskan dalam bentuk konsep, teori dan metode sebagai solusi dari masalah-masalah Pendidikan juga menjelaskan karakteristik atau pola pembelajaran yang di sesuaikan berdasarkan usia perkembangan kognitifnya.Jika usia peserta didik masih 5 tahun, maka metode pembelajarannya belajar sambil bermain begitu juga jika sudah berusia remaja maka dapat di terapakan metode diskusi dengan mempelajari Psikologi Pendidikan Pendidik akan menyadari dan memahami bahwa peran ia sesungguhnya adalah membuat peserta didik mau dan tahu bagaimana cara dengan memberikan informasi sebanyak mungkin, melainkan membuat peserta didik menyukai kegiatan mencari informasi sebanyak Psikologi PendidikanTerdapat kumpulan teori-teori psikologi pendidikan yang menjadi bagian dari konsep dasar pelaksanaan psikologi pada dunia pendidikan di Indonesia maupun di Teori Behavioristik BehaviorismeTeori psikologi pendidikan yang pertama ini menjelaskan tentang pengamatan perubahan tentang tingkah laku yang di pengaruhi peristiwa di behavioristik behaviorisme ini berpandangan bahwa belajar terjadi karena operant conditioning, yaitu jika seseorang belajar dengan baik maka ia akan mendapat hadiah dan hal itu akan meningkatkan kualitas perkembangannya muncullah beberapa ahli lain yang mendukung teori ini, seperti Thorndike, Skinner, Clark Hull dan Edwin behaviorisme yang pada awalnya merupakan salah satu aliran ilmu psikologi selanjutnya berkembang dan berpengaruh dalam dunia pendidikan dan susunan katanya, behaviorisme terdiri dari dua kata “Behave” yang berarti berperilaku dan “Isme” yang berarti aliran, sehingga jelas bahwa penekanannya pada tingkah Teori Kognitif BrunerTeori psikologi pendidikan kognitif mengutamakan bagaimana cara mengembangkan fungsi kognitif individu sehingga belajar menjadi kognitif penting karena dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik dalam proses pendidikan dan sebagai tolak ukur mensukseskan proses kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar. Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga dan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan. Teori kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada varasziabel penghalang pada aspek-aspek kognisi Teori Humanisme Carl R. RogerTeori ini mengutamakan keterlibatan individual peserta didik secara keseluruhan, sebab belajar tidak akan berlangsung jika tidak ada keterlibatan emosional peserta psikologi pendidikan ini menjelaskan bahwa seseorang dapat memilih apa yang ingin dipelajari, mengusahakan dan menilai proses pembelajarannya sendiri, sehingga di perlukan motivasi dari peserta didik itu belajar humanisme dalam pendidikan lebih menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan Teori KonstruktivismeKonstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan mengenai filsafat belajar pertama kali sudah terungkap dalam tulisan ahli filsafat Giambatista Visco, 1710 yang mengemukakan bahwa orang hanya dapat benar-benar memahami apa yang dikonstruksikannya ahli psikologi yang pertama mengembangkan dan mempopulerkan filsafat ini dalam pembelajaran adalah Jean umum menurut teori Behaviorisme, orang yang belajar adalah orang yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, oleh sebab itu para pengajar harus dapat mentransfer pengetahuan kepada orang yang dari beberapa hasil penelitian pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir telah mengungkapkan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran dasar teori konstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan tentang belajar adalah bahwa setiap orang pada dasarnya sudah memiliki pengetahuan atau bekal awal tentang sesuatu yang akan pada intinya adalah bagaimana mengembangkan atau mengkonstruksi membangun pengetahuan atau bekal awal yang sudah dimiliki tersebut menjadi sebuah pengetahuan baru dan Lingkup Psikologi PendidikanPada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses yang terlibat dalam proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam ilmu psikologi pada pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses objek utama yang dibahas pada ilmu psikologi di dalam dunia pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran ilmu pendidikan untuk semua Soemanto 20069 dalam pengamatannya tentang buku psikologi, menuturkan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan secara umum adalah sebagai berikutPengetahuan tentang psikologi psikologi dan dan hakikat kejiwaan tingkah dan ruang lingkup yang mempengaruhi dan teori-teori pengukuran dan psikologi dunia pendidikan dalam metodologi pengajaran garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macamPokok bahasan mengenai “Belajar” yang meliputi teori, prinsip dan ciri khas prilaku belajar siswa dan bahasan mengenai “proses belajar” yakni tahaban perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar bahasan mengenai “situasi belajar”, suasana dan keadaan lingkugan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar Psikologi PendidikanMenurut para ahli psikologi di Dunia, manfaat psikologi pendidikan bagi para pendidik, yaitu sebagai berikutPeka terhadap perilaku dan kebutuhan manusia untuk masalah-masalah yang terjadi pada diri peserta gejala-gejala yang di timbulkan oleh peserta didik dalam proses belajar diri sendiri untuk menjadi manusia pembelajar dan dapat membagi ilmunya pada orang lain secara teknik-teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar anak menganalisis kekurangan dan kelebihan dalam metode belajar mengajar baik terhadap diri sendiri maupun orang lain serta berupaya untuk terus manfaat mempelajari ilmu psikologi pendidikan bagi para siswa didik, diantaranya yaituMeningkatkan kemauan dan niat utk mencari dan mendapatkan naluri dan potensi diri mjd manusia utk meningkatkan harkat dirinya lebih baik dibandingkan dengan generasi mempelajari ilmu psikologi pendidikan secara umum pada dasarnya adalah sebagai berikutMemahami bentuk-bentuk gejala psikologis siswa individu secara umum dalam bentuk tingkah laku dan sikap selama mengikuti proses pembelajaran atau belajar kemampuan dan potensi-potensi siswa dalam mengikuti proses belajar bagaimana seharusnya pelaksanaan proses belajar mengajar agar tercapai semua tujuan pembelajaran secara efektif dan siswa mengembangkan berbagai jenis potensi dan kemampuan dalam bentuk proses pembelajaran berbasis pengembangan siswa-siswi menyelesaikan program pembelajaran materi dengan sempurna, sehingga dengan pemahaman guru tentang teori dan ilmu psikologi pendidikan dapat memberikan bantuan kepada siswa siswi dalam menyelesaikan program-program pembelajaran sampai tuntas 100%.KesimpulanDari sejarah, definisi, pengertian, teori, ruang lingkup, manfaat, tujuan dan materi psikologi pendidikan diatas yang telah kita ulas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses mengajar, pendidik di tuntut memiliki pengetahuan mengenai materi yang di ajarkan dan beberapa metode dalam penyampaian agar materi yang di sampaikan mudah untuk di pahami peserta karena itu, penguasaan terhadap ilmu psikologi pendidikan merupakan suatu tuntutan terhadap orang yang bergelut dalam dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu membuat individu orang lain siswa-siswi belajar dan kualitas seorang pendidik memberi pengaruh terhadap peningkatan kompetensi peserta beberapa teori yaitu Teori Behaviorisme, Teori Kognitifisme, Teori Humanisme dan Teori Konstruktivisme. Sedangkan ruang lingkup pada dunia psikologi pendidikan bisa kita lihat di dalam proses pendidikan pada umumnya yaitu bagaimana tingkah laku peserta didik terhadap proses belajar dan tingkah laku pendidik dalam pembelajaran. Sehingga di simpulkan masalah belajar dan pembelajaran yang menjadi objek Cinta 5 Pengertian, Teori, Manfaat dan DimensinyaPsikologi Sosial 5 Pengertian, Sejarah, Teori dan Konsep DasarnyaPsikologi Kepribadian 8 Pengertian, Teori, dan ManfaatnyaPsikologi Keluarga 4 Pengertian, Fungsi, Manfaat dan PenerapannyaNah, itulah ulasan yang bisa kami berikan kepada Anda semua tentang pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli dan secara umum, sejarah, ruang lingkup, teori, manfaat hingga tujuannya yang bisa menjadi referensi untuk Anda sebagai guru, siswa siswi dan orang umum yang ingin mempelajari ilmu psikologi secara otodidak. Terimakasih dan semoga bermanfaat. BAB II PEMBAHASAN PSIKOLOGI SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN Psikologis dalam dunia ilmu pendidikan, yaitu minat dan kemandirian. Minat sangat berkaitan dengan masalah bahan ajar, alat ajar, situasi, kondisi, serta guru. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sudah sejak lama bidang psikologi pendidikan telah digunakan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek pendidikan dan telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan, Landasan psikologis penggunaan media pembelajaran ialah alasan atau rasional mengapa media pembelajaran dipergunakan ditinjau dari kondisi pembelajaran dan bagaimana proses belajar itu terjadiMengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan,dan sebagainya. Psikologi pendidikan sebagai Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seorang itu dalam proses pembelajaran, memiliki sumbangsih yang sangat banyak terhadap berbagai prilaku peserta didik dalam belajar, desain ini terlebih lagi mengarah kepada teknologi yang dirancang juga memperhatikan berbagai metode pengajaran dari berbagai gaya belajar peserta didik. Keadaan anak yang tadinya belum dewasa hingga menjadi dewasa berarti mengalami perubahan,karena dibimbing, dan kegiatan bimbingan merupakan usaha atau kegiatan berinteraksi antara pendidik,anak didik dan lingkungan. Perubahan tersebut adalah merupakan gejala yang timbul secara psikologis. Di dalam hubungan inilah kiranya pendidik harus mampu memahami perubahan yang terjadi pada diri individu, baik perkembangan maupun pertumbuhannya. Atas dasar itu pula pendidik perlu memahami landasan pendidikan dari sudut psikologis. Dengan demikian, psikologi adalah salah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi menelaah gejala-gejala psikologis dari manusia. Dengan demikian keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dalam proses dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan psikologi menjadi sangat mutlak. Analisis psikologi akan membantu para pendidik memahami struktur psikologis anak didik dan kegiatan-kegiatannya, sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan secara efektif. Bahkan Wens Tanlain, mengemukakan bahwa semakin umum tujuan pendidikan, maka semakin bersifat filosofis dan sosiologis. Sebaliknya semakin dekat dan semakin spesifik tujuan pendidikan,maka semakin bersifat analisa psikologis. Di dalam praktek pendidikan, anak didik belajar dengan bimbingan. Kegiatan-kegiatan belajar tertentu yang dilakukan oleh anak didik untuk mencapai tujuan tertentu juga dengan bimbingan, tuntunan pendidik. Dengan demikian, anak didik dan pendidik mengetahui hasil kegiatan-kegiatannya konteks di atas, tujuan pendidikan yang bersifat umum filosofis sosiologis perlu dinyatakan secara jelas spesifik. Dengan analisis psikologis tentang tingkah laku manusia dan isi tingkah laku itu, pendidik dapat menetapkan dan merumuskan tujuan-tujuan pendidikan. Jadi tujuan-tujuan pendidikan yang dinyatakan berdasarkan analisis peikologis memberi tuntunan bagi pendidik dan anak didik tentang apa yang hendak dicapai, kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, dan tentang kemajuan yang dicapai oleh anak didik. KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Dalam kehidupan manusia ada dua proses perubahan yang berlangsung secara kontinu, yaitu “pertumbuhan” dan “perkembangan”. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan secara pilah berdiri sendiri,akan tetapi dapat dibedakan untuk memperjelas penggunaan kedua istilah tersebut. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik. Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat dan kekuatannya, tentang sistem jaringan syaraf dan perubahan-perubahan struktur jasmanai lainnya. Dengan demikian pertumbuhan dapat difahami sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik. Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ itu sendiri. Jadi penekanan arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik. Perkembangan merupakan proses perubahan sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. .PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN ANAK Secara garis besar perkembangan itu memiliki prinsip-prinsip antara lain Perkembangan itu mengikuti pola-pola tertentu dan berlangsung secara teratur dan terus-menerus sepanjang hayat.. Dalam hal ini perkembangan mulai dari kepala ke kaki, dan dari pusat ke bagian-bagian. Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi berlangsung berangsur-angsur secara teratur dan terus menerus. Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat perkembangan sebelumnya. Terlambatnya suatu tingkat perkembangan, akan menghambat pula perkembangan pada tingkat berikutnya. Sebaliknya sukses dalam suatu tingkat perkembangan, akan sukses pula pada perkembangan berikutnya. Perkembangan itu antara anak satu berbeda dengan anak yang lain, baik dalam perkembangan masing-masing organ/aspek kejiwaannnya maupun cepat atau lambatnya perkembangan tersebut. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor bawaan, lingkungan dan kematangan Untuk aspek tertentu perkembangan wanita lebih cepat daripada pria individu yang normal mengalami semua fase perkembangan Aliran-aliran perkembangan individu Secara garis besar perkembangan menurut aliran asosiasi,gelstalt dan sosiologis Konsepsi aliran asosiasi Menurut aliran ini, perkembangan adalah proses ahli yang mengikuti aliran ini yang primer adalah ada lebih dahulu sedangkan keseluruhan ada lebih ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh bagaimana terbentuknya pengertian lonceng. Konsepsi aliran gestalt dan neo gestalt menurut aliran gestalt perkembangan adalah proses menurut aliran neo gestalt yang dirintis oleh kurt lewin yaitu proses diferensiasi itu masih ditambah proses stratifikasi. Konsepsi aliran sosiologi perkembangan adalah proses mula-mula bersifat asosiasi kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit disosialisasikan. EFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia,karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalam kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno sampai kini. Adapun aliran-aliran yang dimaksud adalah sebagai berikut . Aliran Empirisme Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke. Aliran Nativisme Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak. c. Aliran Naturalisme Aliran ini dipelopori oleh Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu. d. Aliran Konvergensi Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.

pertanyaan tentang landasan psikologi pendidikan